Tidur & Tips Tidur Berkualitas
PerawatBaik.com - Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu.
Salam sehat dan semangat para sahabat Perawat Baik.
Gak terasa ya udah lama banget gak update di Perawat Baik. Penulis lagi sedikit sibuk dengan kegiatan di tempat kerja, mengikuti kegiatan pelatihan dan menjalankan tugas negara... hahahaha ciee laahhh lebay aamaat...
Nah kali ini Perawat Baik akan membagikan sedikit info tentang “TIDUR” hayooo siapa yang hobi nya tidur? Ada yang belum tidur selama 24 jam? Ada yang masih bergadang? Atau ada yang lagi galau terus tidur mulu. Upssss 😂😂
Kalo penulis sendiri sebenarnya hobi dan suka banget tidur, jadi kalo liat bantal bawaannya pengen tidur aja, tapi bener gak si tidur terus itu baik? Terus katanya tidur harus 6 jam sehari, terusss katanya harus tidur siang biar malam bisa bergadang sampai pagi,,, dan teruuss dan teruuuusss,,, benar kah?
Baiklah kita akan bahas sedikit tentang tidur yang menjadi salah satu kebutuhan dasar manusia dan juga sebagai hobi penulis. . . .
Secara singkat, Tidur adalah suatu kondisi tidak sadar dimana individu dapat dibangunkan dengan stimulus atau sensori. Dan tidur merupakan proses aktif, meski terlihat diam dan terlelap tidur namun aktivitas di otak tidak akan berhenti dan akan terus aktif bekerja. Tidak hanya otak tetapi organ lain pun akan aktif bekerja. Hmmmm sungguh berat beban kerja tubuh kita yaa sobaatt, di saat kita tidur mereka pun masih aktif bekerja apalagi di saat kita aktif bekerja sudah pasti tubuh bekerja lebih ektra dibandingkan saat kita tidur.
Bagaimana masih boleh kita lanjutkan pembahasannya?
Baiklah kita lanjutkan kembali.
Dalam proses tidur itu sendiri sebenarnya jika kita mengamati seseorang ataupun diri kita sendiri terdapat beberapa tahapan dari tidur. Penulis akan membahas secara singkat tentang tahapan tidur ini menurut bahasa penulis agar mudah dipahami (berdasarkan beberapa sumber yang terpercaya).
Aktivitas ini dapat dilihat dari pola EEG (elektroensefalografi), yaitu perekaman aktivitas elektrik di kulit kepala. Jadi pemeriksaan ini untuk mengukur aktivitas dari otak yang biasanya untuk melihat adanya gangguan atau kelaian otak. EEG ini juga dapat melihat pola dari jenis tidur tadi yang akan kita bahas secara singkat dan sesingkat-singkatnya.
Tahapan tidur dibagi menjadi dua yaitu NREM dan REM.
1. NREM adalah Non Rapid eye Movement dapat dikatakan dengan tidur gelombang lambat.
Jenis tidur ini disebabkan menurunnya kegiatan di dalam sistem otak yang disebut retikularis dan gelombang otaknya sangat lambat. Biasanya ciri-ciri dari NREM ini adalah istirahat penuh, nyenyak, tanpa adanya mimpi, tekanan darah mulai turun dan nadi turun. Ya bisa dikatakan pada tahapan ini kita akan merasa rileks.
Dalam NREM sendiri terdapat 4 tahapan yaitu:
• Tahapan 1:
Tahapan transisi antara bangun dan tidur dengan ciri masih rileks, sadar dengan lingkungan, merasa mengantuk, bola mata bergerak ke samping, frekuensi nadi dan napas menurun, dan dapat dibangunkan, biasanya berlangsung selama 5 menit.
• Tahapan 2:
Tahapan tidur ringan dan proses tubuh terus menurun dengan ciri: mata umumnya menutup, denyut nadi dan jantung turun, temperatur tubuh menurun, metabolisme menurun dan berlangsung dan berakhir 10-15menit.
• Tahapan 3:
Ciri-ciri denyut nadi dan frekuensi napas dan proses lainnya melambat, disebabkan adanya dominasi sistem syaraf parasimpatis dan sulit untuk di bangunkan.
• Tahapan 4:
Cirinya kecepatan jantung dan pernapasan menurun, jarang bergerak dan sulit dibangunkan, pergerakan bola mata cepat dan tonus otot menurun. Waktunya bisa 10-30 menit.
Nah setelah melewati tahapan NREM ini (tahapan 4) maka tidur kita akan dilanjutkan ke tahapan REM.
2. REM adalah Rapid Eye Movement atau tidur paradoks.
Tidur di tahapan ini, otak akan cenderung aktif dan pada tahapan ini akan sulit untuk dibangunkan atau justru dapat bangun dengan tiba-tiba. Tidur jenis ini bisa berlangsung pada tidur malam yang terjadi selama 5-20 Menit, rata-rata 90 menit. Periode pertama terjadi 80-100 menit.
Ciri-ciri dari tidur REM ini adalah:
• Biasanya di sertai dengan mimpi.
Untuk yang biasa mengalami mimpi berarti kita sedang dalam fase REM ini. Ada yang ingat saat tidur mimpi apa? Jadi sekarang pahamkan kenapa kita bisa bermimpi dan di tahapan apa kita tidur sampai kita bermimpi. Semoga mimpinya indah ya sahabat perawat baik. 😂
• Lebih sulit di bangunkan
• Frekuensi jantung dan pernapasan menjadi tidak teratur.
Coba saja sahabat cek pasangan, adik atau kakaknya yang tidurnya lama, nggak bangun-bangun pasti deh napasnya kadang cepat kadang pelan, berbeda dengan tahapan NREM tadi yang napas dan nadinya cenderung turun.
• Pada otot perifer terjadi pergerakan otot yang tidak teratur.
Niii buat yang suka heran mengapa kalo orang dah tidur bisa pecicilan atau lasak kaya pemain bola yaa karena ini sudah masuk fase REM.
• Mata cepat terkatup dan terbuka
Tidur tahapan ini penting dalam menjaga keseimbangan mental, emosi, juga berperan dalam belajar, memori dan adaptasi.
Bagaimana sobat setelah pembahasan singkat tentang tahapan tidur ini? Sudah mulai mengerti kan pentingnya tidur? Terutama tidur dalam tahapan REM.
Jadi, seseorang yang dapat menjaga kualitas tidur REM-nya dapat memperoleh keseimbangan mental dan emosinya. Bisa kita lihat seseorang yang kurang kualitas dari tidurnya bahkan tidak mencapai tahapan REM akan mudah sekali terganggu emosinya, keseimbangan mentalnya berubah-berubah, akan mudah marah dan tersinggung, sulit untuk belajar dan mengingat. Begitu pentingnya tidur ini bagi kualitas hidup kita jadi jangan pernah sia-siakan tidur atau istirahat kita.
Nah, sekarang bagaimana tentang lamanya kita harus tidur? Benarkah tidur minimal sehari 6 jam? Terserah mau 6 jam di siang atau malam yang penting 6-8 jam?
Melihat dari penjelasan kita singkat di atas tentang NREM dan REM penulis bisa menarik kesimpulan begini, selama kita tidur dengan baik dan melewati tahapan tahapan tidur dengan benar maka kualitas tidur kita akan terjaga.
Tetapi juga perlu diingat “sebanyak apapun waktu tidur kita pada siang hari tidak akan menggantikan kualitas tidur pada malam hari”.
Alangkah baiknya kita dapat tidur dengan cukup dan melewati fase REM ini pada malam hari. Tetapi tidak semerta-merta kita lalu tidur pada malam hari dengan jumlah yang banyak dan berlebih tetapi tidak berkualitas... yaaa sama aja akan membuat keseimbangan emosi tidak terjaga.
Ingat jumlah tidur jam dalam 24 jam itu tidak akan bisa menjadi tolak ukur dari kualitas tidur kita.
Penulis akan membagikan sedikit cerita dan tips dalam menjaga kualitas tidur meskipun menjalani kegiatan di malam hari.
Penulis adalah seorang perawat yang bekerja di Rumah Sakit, dan menjalani Shift malam dengan jumlah jam kerja 11 jam, dimulai dari pukul 20:00 - 07:00 WIB yang bahkan bisa lebih dari 11 jam.
Selama shift malam, biasanya kami para perawat tidak tidur, hanya beristirahat duduk sambil observasi penuh pasien. Ataupun bergantian beristirahat dengan rekan yang lain. Tetapi tetap harus mencoba untuk menjaga kualitas dari keseimbangan tubuh dan yang pasti adalah keseimbangan emosi.
Penulis memiliki tips tersendiri yang sudah penulis terapkan selama bertahun-tahun, dan sekarang akan penulis bagikan untuk sobat semua agar dapat beristirahat dengan kualitas terbaik.
- Duduk bersandar ataupun sekedar baring dengan posisi tenang dan rileks.
- Menarik napas dalam dan menghembuskan perlahan sambil melemaskan otot-otot terutama bahu dan dada.
- Memejamkan mata sambil menghembuskan napas.
- Menjaga agar tubuh tetap rileks dan tenang (biasanya penulis sambil berdoa atau sekedar membaca hapalan-hapalan atau berzikir).
- Mematikan sumber suara yang ada di TV atau lagu di HP. Karena ingatlah saat kita istirahat otak tidak istirahat. Jika ada sumber suara, otak kita yang tetap bekerja itu akan bekerja lebih dari seharusnya untuk mendengarkan lagu ataupun suara TV.
Tips ini sangat berguna untuk penulis yang harus benar-benar menjaga kualitas tidur di malam hari, dan teknik ini sangat berhasil untuk penulis, sehingga meskipun tanpa adanya mimpi tetap merasakan kualitas dari tahapan tidur tadi, dan biasanya dapat istirahat selama 15-30 menit sudah cukup. Yang penting emosi dan keseimbangan mental tetap terjaga.
Yaaaa meskipun saat pulang ke rumah setelah shift malam penulis akan tidur kembali sekitar 2-4 jam tapi mengingat “Tidur sebanyak apapun di siang hari tidak akan menggantikan kualitas tidur di malam hari”, penulis harus tetap menjaga kualitas tidur atau istirhat yang baik di malam hari.
Satu hal lagi, kualitas tidur atau istirahat berbeda-beda masing-masing orang, dan tahapan-tahapan REM juga akan berubah seiringnya bertambah usia kita, sehingga mengenali kebutuhan dasar istirahat dari tubuh kita sendiri adalah tugas kita sendiri, karena itu kenali respon tubuh ketika tubuh membutuhkan untuk istirahat.
Nah... Itulah sedikit info dan tips tentang Tidur & Tips Tidur Berkualitas.
Semoga bermanfaat bagi sahabat Perawat Baik dan dapat diterapkan tips singkat dari penulis ini, ditunggu share pengalaman atau mungkin tips-tips dari para sahabat baik dalam menjaga kualitas tidurnya yaa...
Jangan lupa subscribe lewat email di pojok kanan bawah ya... Biar selalu update pemberitahuan setiap kita upload artikel terbaru. 😘
Posting Komentar untuk "Tidur & Tips Tidur Berkualitas"