Pertolongan Pertama pada Kasus Kejang
PerawatBaik.com - Kejadian kejang yang terjadi di lingkungan masyrakat terkadang membuat masyarakat atau bahkan kita sendiri merasa panik, takut dan bingung akan melakukan apa. Banyak orang yang pada saat kejadian kejang malah takut dan menghindari membantu dengan alasan yang terkadang tidak masuk akal seperti kejang akan menular terutama pada liurnya. Kejang tersebut banyak sekali penyebabnya, bisa jadi karena penyakit serius atau pun demam. Salah satu yang berkembang adalah yang disebut “Ayan”.
Secara singkat kejang dapat dijelaskan sebagai suatu akibat dari adanya gangguan pada aktivitas listrik dalam otak. Ketika aliran listrik di otak mengalami gangguan maka akan timbul gejala yang dapat dilihat dari pergerakan anggota tubuh yang tiba-tiba seperti kelojotan pada anggota gerak seperti tangan dan kaki.
Gejala lain kejang adalah:
- Penurunan kesadaran yang tiba-tiba
- Pergerakan yang tidak terkontrol disertai dengan kaku pada anggota gerak
- Mata melotot atau seperti melirik ke samping
- Keluarnya air liur
- Mengeluarkan suara seperti mengorok
- Napas cepat
- Menggigit lidah yang terkadang sampai lidah berdarah
Bagaimana pertolongan pertama pada seseorang yang mengalami kejang?
Selalu ingat Prinsip dari Pertolongan Pertama “Jangan Panik” dan “Jangan Sok Tahu”.
Akibat dari Sok Tahu ini sangat berbahaya karena malah akan berakibat kepada kematian.
Berikut langkah-langkah yang bisa menolong penderita kejang:
1. Posisikan dalam lingkungan yang aman. Kejang dapat terjadi dimana saja dan kapan saja bagi seseorang yang memang sudah memiliki riwayat kejang. Biasanya kejang datang secara tiba-tiba saat sedang berada di jalan, di keramaian atau bahkan tepi sungai, sehingga memindahkan korban ke tempat yang aman adalah hal yang tepat pertama kali kita lakukan untuk menghindari terjadinya akibat yang lebih berbahaya.
2. Posisikan kepala miring. Memposisikan kepala miring untuk mencegah tertelannya liur yang mengakibatkan tersedak. Karena pada saat kejang seseorang akan mengalami kesulitan untuk mengontrol air liurnya dan tidak dapat menelan dengan baik, sehingga dengan memiringkan kepala akan membantu air liur keluar melalui mulut bagian samping dan menghindari tersedak.
3. Mengalas kepala. Seperti yang dijelaskan di atas mengenai gejala dari kejang yaitu pergerakan yang tidak terkontrol sehingga dikhawatirkan kepala akan terbentur ke lantai, sehingga untuk menghindari kepala terbentur yang dapat mengakibatkan cidera sebaiknya kita mengalas kepala dengan sesuatu yang lembut seperti kain, bantal (bantal tidak boleh terlalu tinggi dan tidak menekuk leher), usahakan alas sedatar mungkin.
4. Jangan memasukkan benda ke dalam mulut. Memasukkan benda ke dalam mulut jika tidak dengan cara yang benar dapat mengakibatkan bertambah parah kondisi korban.
Kejadian yang berkembang di masyrakat memasukkan sendok ke dalam mulut untuk menghindari lidah tergigit. Memasukkan sendok tidak dianjurkan karena terlalu keras yang dapat mengakibatkan gigi patah dan dapat tertelan. Dan jangan pula memasukkan jari anda ke mulut pasien yang kejang, karena bisa jadi tangan anda yang akan terluka. Jadi sebaiknya jika memang ingin memasukkan alas untuk mencegah lidah tergigit dapat memasukkan kain yang sudah di gulung dengan gulungan yang tidak terlalu tebal. Tetapi pada saat memasukkan perhatikanlah posisi lidah harus ke bawah dan tidak menutup seluruh area mulut. Kemudian yang paling penting juga adalah jangan memasukkan air ataupun makanan ke dalam mulut yang dapat menyebabkan tersedak sehingga air dapat masuk ke dalam paru-paru yang akan berakibat pada kematian.
5. Jangan menekan pada sendi-sendi. Kesalahan yang sering terjadi dan berkembang di masyarakat pada saat menolong seseorang yang kejang, orang akan menahan dengan sekuat tenaga dengan menekan lutut, siku atau bahkan anggota tubuh lainnya. Menekan dengan sekuat tenaga pada sendi seperti siku dan lutut wajib dihindari karena dapat menyebabkan sendi menjadi patah.
Jadi bagaimana cara ter-aman untuk memegang penderita pada saat kejang? Cara yang aman adalah dengan cara memegang di antara sendi seperti contoh pada lutut kita memegang pada bagian atas sendi seperti di paha kemudian di bawah sendi yaitu di tulang kering. Memegangnya pun tidak harus dengan sekuat tenaga, kita memegang untuk membatasi pergerakan yang berlebihan sehingga dapat diatur untuk kekuatannya.
6. Melonggarkan pakaian. Melonggarkan pakaian terutama pada bagian leher dan dada membantu untuk memudahkan pergerakan dada dalam mengambil oksigen
7. Memberi obat-obatan atau oksigen. Perlu digarisbawahi, pemberian obat, hanya boleh dilakukan bagi seseorang yang memang memiliki riwayat kejang dan mempunyai obat-obatan yang memang khusus diberikan oleh dokter dengan cara pemberian yang sudah diatur. Biasanya keluarga akan memberikan obat-obatan ini pada saat mengalami kejang dan juga biasanya mereka sudah menyiapkan oksigen, jadi poin ini khusus untuk mereka yang sudah memiliki keahlian dan tersedianya obatan-obatan khusus dari dokter di rumah masing-masing.
Jika menemukan pasien kejang di jalan atau tidak kita kenal, poin ini wajib kita lewatkan.
8. Segera bawa ke layanan kesehatan. Jika kejang tidak kunjung reda dan semakin bertambah dalam waktu 30 menit segera bawalah ke layanan kesehatan, semakin cepat semakin baik.
9. Jika seseorang yang kejang sudah membaik dan kejang reda biarkan tenang dahulu dan jangan memberikan minum sampai benar-benar sadar.
Baca juga: Pertolongan Pertama pada Demam
Jika ada pertanyaan, share informasi, atau pengalaman seputar pembahasan kita kali ini, jangan sungkan untuk memberikannya di kolom komentar di bawah ya... 😉
Jangan lupa juga untuk subscribe lewat email di form Subscribe di bagian paling bawah blog ya... Biar selalu update pemberitahuan setiap kita upload artikel terbaru. 😘
Posting Komentar untuk "Pertolongan Pertama pada Kasus Kejang"